Kamis, 24 November 2011

Manajemen Pendidikan Dasar dan Pembangunan Daerah


MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR dan PEMBANGUNAN DAERAH

OLEH
ABDUL KHALIQ KASIM

ABSTRAK

Abdul Khaliq Kasim: Pendidikan merupakan suatu hal mendasar yang menjadi hak bagi setiap warga Negara sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Terutama pendidikan dasar yang walau bagaimanapun tetap harus dilaksanakan dan dinikmati oleh setiap anak di negeri ini. Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pendidikan dasar, pemerintah daerah diberikan kewajiban untuk menyelenggarakan proses pendidikan dasar tersebut. Sebagaimana tercantum dalam PP No. 65 tahun 1951 yang isinya pemberian sebagaian wewenang pada daerah untuk menyelenggarakan pendidikan dasar. Dan selalu berkoordinasi dengan pemerintah pusat sebagai pemegang kekuasan utuh. Apabila penyelenggaraan pendidikan dasar terlaksana dengan baik maka secara otomatis dapat berdampak positif terhadap pembangunan daerah. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui tentang manajemen pendidikan dasar dan pembangunan daerah. Metode yang dipakai dalam penysunan artikel ini adalah studi pustaka. Baik buku maupun media elektronik yaitu internet. Hasil yang didapat yaitu manajemen pendidikan dasar sudah baik hanya perlu dikembangkan dalam hal ini kreatifitas anak didik. Hal ini sesuai dengan pendapat Dr.dr.B.M Wara Kushartanti (pemerhati pendidikan) menungkapkan bahwa  sistem pendidikan Indonesia tidak membuat siswa kreatif karena hanya terfokus pada proses logika, kata-kata, matematika, dan urutan dominan. Akibatnya perkembangan otak siswa tidak maksimal dan miskin ide baru. Selain itu pemerintah juga sudah banyak berusaha memberikan sumbangsinya terhadap pelaksanaan pendidikan dasar agar setiap warga Negara dapat merasakannya meskipun belum semua. Dan harapan pembangunan daerah pun dapat terwujudkan.

Kata Kunci: manajemen,pendidikan dasar,pembangunan daerah


A.    PENDAHULUAN
Organisasi sekolah berjalan karena adanya konsep manajemen yang terstruktur. Manajemen dalam organisasi sekolah sering disebut dengan manajemen pendidikan. Manajemen pendidikan diartikan pula Administrasi pendidikan. Administrasi pendidikan ialah segenap proses penyerahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personal, spiritual, maupun material yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan. Di dalam proses administrasi pendidikan segenap usaha orang-orang yang terlibat di dalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu diintegrasikan, diorganisasiikan, dan dikoordinasii secara efektif, dan semua materi yang diperlukan, dan yang telah ada dimanfaatkan secara efesien.
Dari  uraian  di atas dapat disimpulkan bahwa adminstrasi pendidikan mencakup bidang-bidang garapan yang sangat luas, seperti administrasi personal, administrasi kurikulum, kepemimpinan, kepengawasan, atu supervise pendidikan administrasi bisnis pendidikan, organisasi lembaga pendidikan, dan sebagainya.
Administrasikan pendidikan atau administrasi sekolah tidak hanya berkaitan dengan sosal-soal tata usaha sekolah tapi juga berkaitan dengan semua kegiatan sekolah baik mengenai materi, personal, perencanaan, kerjasama, kepemimpinan, kurikulum, dan sebagainya yang harus diatur sehingga menciptakan suasana yang memmungkinkan, terselenggaranya kondisi-kondisi belajar-mengajar yang baik sehingga mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu, diperlukan orang-orang yang cakap dan memiliki pengertian yang luas tentang pelaksanaan dan tujuan sekolah. Proses administrasi pendidikan meliputi fungsi-fungsi perencanaan organiasasi, koordinasi, supervisi kepengawasan, atau pembiayaan, dan evaluasi.
Sekolah dasar tidak ubahnya sebagai sebuah institusi atau lembaga. Sebagai sebuah institusi atau lembaga, sekolah mengemban misi tertentu yaitu melakukan proses edukasi, proses sosialisasi, dan proses transformasi anak didik, dalam rangka mengantarkan mereka siap mengikuti pendidikan pada jenjang berikutnya.

B.     METODE
Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah studi pustaka, yang mana referensinya diambil dalam bahan ajar “Pengantar Pendidikan” dan internet.

C.    HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Pengertian manajemen Pendidikan
Secara ethimology, kata manajemen berasal dari bahasa italia maneggiare yang berarti “mengendalikan”, terutamanya “mengendalikan kuda”.
Definisi manajemen lainnya adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkain kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya (Nickels, McHugh and McHugh, 1997 dalam http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-kreatif.definisi/pengertian-manajemen.html).
Sedangkan Hadari Nawawi (1995) dalam http://tok0blog.blogspot.com/2010/08/manajemen-pendidikan.html. mengemukakan bahwa “Administrasi pendidikan sebagai rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara sistematis yang diselenggarakan di lingkungan tertentu terutama berupa lembaga pendidikan formal”.
Secara essensial dapat ditarik kesimpulan tentang manajemen pendidikan adalah:
1.   Manajemen pendidikan merupakan suatu kegiatan
2.   Manajemen pendidikan memanfaatkan berbagai sumber daya
3.   Manajemen pendidikan berupaya untuk mencapai tujuan tertentu

B.     Fungsi dan Peran Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dari uraian tersebut dapat kita pahami bahwa manajemen memiliki fungsi dan peran penting bagi kita. Salah satunya adalah:
1.   Untuk merencanakan suatu progam yang akan yang akan dilaksanakan atau sebagai perencana.
2.   Sebagai pengorganisasian hubungan kerja antara orang-orang. Artinya bahwa para manajer mengkoordinasikan sumber daya-sumber daya manusia dan material organisasi.
3.   Pengoordinasian atau pengarahan. Berarti para manajer mengarahkan, memimpin dan memepengaruhi para bawahan.
4.   Supervisi ( pengawasan ). Bahwa para manajer berupaya untuk menjamin organisasi bergerak kearah tujuannya.

C.    Pengertian Manajemen Sekolah Dasar
Setiap unsur organisasi baik sekolah maupun organisasi nonnsekolah pasti memiliki sistem manajemen. Pendidikan Dasar menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 17 adalah:
1.   Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan mennengah.
2.   Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidayah (MI) atau bnetuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah stanawiyah (MTs) atu bentuk llain yang sederajat.
3.   Setelah mengetahui apa itu pendidikan dasar berdasarkan undang-undang.

Sekarang, kita lihat arti manajemen pendidikan dasar. Banyak pakar administrasi pendidikan yang berpendapat bahwa manajemen itu merupakan kajian administrasi ditinjau dari sudut prosesnya. Para pakar administrasi pendidikan, seperti Sergiovanni, Burlingame, Coombs, dan Thurston (1987) dalam Konsep Dasar Manejemen Sekolah Dasar, mendefinisikan manajemen sebagai process of working with and through others to accomplish organizational goals efficienctly, yaitu proses kerja dengan dan melalui (mendayagunakan) orang lain untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Manajemen itu merupakan proses, terdiri atas kegiatan-kegiatan dalam upaya mencapai tujuan kerjasama (administrasi) secara efisien.
Pengertian tersebut sesuai dengan pendapat Gorton (1976) dalam Konsep Dasar Manejemen Sekolah Dasar, yang menegaskan bahwa manajemen merupakan metode yang digunakan administrator untuk melakukan tugas-tugas tertentu atau mencapai tujuan tertentu.
Berdasarkan kedua definisi tersebut di atas, dapat  disebutkan bahwa  manajemen sekolah dasar merupakan proses di mana kepala sekolah dasar selaku administrator bersama atau melalui orang lain berupaya mencapai tujuan institusional sekolah dasar secara efisien. Apabila definisi tersebut dikaji secara saksama, terdapat makna tersirat berkenaan dengan konsep manajemen sekolah dasar, yaitu Penyelenggaraan pendidikan bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, mengembanggkan potensi peserta didik agar jadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan demokratiif, dan mengikuti pendidikan yang lebih lanjut.
 
D.    Kegiatan Manajemen di Sekolah Dasar
Para pakar administrasi pendidikan telah mencoba mengklasifikasi komponen-komponen tersebut menjadi beberapa gugusan substansi pendidikan. Mereka mengelompokkanya menjadi enam gugusan substansi, yaitu gugusan-gugusan substansi:

1.   Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran
Manajemen kurikulum atau pembelajaran merupakan  bagian yang terpenting dalam sebuah manajemen sekolah karena kurikulum dan pembelajaran adalah dasar dari sebuah pendidikan. Di Indonesia sekarang diterapkan kurikulum Tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari delapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan kepada peserta didik untuk:
a.    Belajar untuk bermain dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b.   Belajar untuk memahami dan menghayatai.
c.    Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif.
d.   Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain.
e.    Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM).

2.   Manajemen Peserta Didik
Manajemen peserta didik menduduki posisi strategis, karena sentral layanan pendidikan, baik dalam maupun di luar latar institusi persekolahan maupun tertuju kepada peserta didik. Semua kegiatan pendidikan, baik yang berkenaan dengan manajemen akademik, layanan pendukung akademik, SDM, sumber daya keuangan, sarana prasarana dan hubungan sekolah dengan masyarakat, senantiasa diupayakan agar peserta didik mendapatkan layanan pendidikan yang andal.
Knezevich (1961) Konsep Dasar Manejemen Sekolah Dasar, mengartikan manajemen peserta didik atau pupil personnel administration sebagai suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individual seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah.
Tujuan umum manajemen peserta didik adalah: mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di sekolah; lebih lanjut, proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan. Tujuan khusus manajemen peserta didik, yaitu:
1.   Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik.
2.   Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat peserta didik.
3.   Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik.

3.   Manajemen Kepegawaian
Ada lima aspek kajian manajemen kepegawaian, yaitu:
1.   Perencanaan kebutuhan,
2.   Rekrutmen dan seleksi,
3.   Pembinaan dan pengembangan,
4.   Mutasi dan promosi, dan
5.   Kesejahteraan
Manajemen SDM mencakup kegiatan sebagai berikut. (1) Perencanaan SDM, (2) analisis pekerjaan, (3) pengadaan pegawai, (4) seleksi pegawai, (5) orientasi, penempatan dan penugasan, (6) konpensasi, (7) penilaian kinerja, (8) pengembangan karir, (9) pelatihan dan pengembangan pegawai, (10) penciptaan mutu kehidupan kerja, (11) perundingan kepegawaian, (12) riset pegawai, dan (13) pensiun dan pemberhentian pegawai.

4.   Manajemen Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber daya yang penting dan utama dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah, untuk itu perlu dilakukan peningkatan dalam pendayagunaan dan pengelolaannya, agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
a.    Rincian manajemen sarana prasarana di sekolah dasar meliputi berikut ini.
Ø Analisis kebutuhan sarana dan prasarana sekolah
Ø Perencanaan dan pengadaan sarana dan prasarana sekolah
Ø Pendistribusian sarana dan prasarana sekolah
Ø Penataan sarana dan prasarana sekolah
Ø Pemanfaat sarana dan prasarana sekolah secara efektif dan efisien
Ø Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah
Ø Inventarisasi sarana dan prasarana sekolah
Ø Penghapusan sarana dan prasarana sekolah
Ø Pemantauan kinerja penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah
Ø Penilaian kinerja penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah
b.   Manajemen sarana prasarana dapat juga difokuskan pada
1.   Merencanakan kebutuhan fasilitas (bangunan, peralatan, perabot, lahan, infrastruktur) sekolah sesuai dengan rencana pengembangan sekolah
2.   Mengelola pengadaan fasilitas sesuai dengan peraturan yang berlaku
3.   Mengelola pemeliharaan fasilitas, baik perawatan preventif maupun perawatan terhadap kerusakan fasilitas sekolah
4.   Mengelola kegiatan inventaris sarana dan prasarana sekolah sesuai dengan sistem pembukuan yang berlaku

5.   Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan salah satu gugusan substansi administrasi pendidikan yang secara khusus menangani tugas-tugas yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan yang dimiliki dan digunakan di sekolah dasar.
Tujuan manajemen keuangan di sekolah dasar adalah untuk mengatur sedemikian rupa sehingga semua upaya pemerolehan dana dari berbagai sumber dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Menurut para pakar administrasi pendidikan, manajemen keuangan pendidikan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses pemerolehan dan pendayagunaan uang secara tertib, efektif, efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan dalam rangka memperlancar pencapaian tujuan pendidikan. Berdasarkan pengertian yang sangat sederhana tersebut ada dua hal yang perlu digarisbawahi berkaitan dengan manajemen keuangan di sekolah dasar.
1.   Manajemen keuangan itu merupakan keseluruhan proses upaya memperoleh dan mendayagunakan semua dana.
2.   Penggunaan semua dana sekolah dasar harus efektif, dan efisien. Selain itu penggunaan semua dana sekolah dasar harus tertib, dan mudah dipertanggungjawabkan kepada semua pihak yang terkait.

6.   Manajemen Hubungan sekolah dan Masyarakat
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah (sekolah), keluarga dan masyarakat. Ini mengisyaratkan bahwa orang tua murid dan masyarakat mempumyai tanggung jawab untuk berpartisipasi, turut memikirkan dan memberikan bantuan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
Definisi hubungan sekolah dengan masyarakat yang lengkap diungkapkan oleh Bernays seperti dikutip oleh Suriansyah (2000) dalam Konsep Dasar Manejemen Sekolah Dasar, yang menyatakan bahwa hubungan sekolah dengan masyarakat adalah:
Ø information given to the public (memberikan informasi secara jelas dan lengkap kepada masyarakat)
Ø persuasion directed at the public, to modify attitude and action (melakukan persuasi kepada masyarakat dalam rangka merubah sikap dan tindakan yang perlu mereka lakukan terhadap sekolah)
Ø effort to integrated attitudes and action of institution with its public and of public with the institution (suatu upaya untuk menyatukan sikap dan tindakan yang dilakukan oleh sekolah dengan masyarakat secara timbal balik.
Sedangkan kegiatan-kegiatan manajemen hubungan sekolah dan masyarakat adalah sebagai berikut.
1.      Analisis kebutuhan keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan sekolah
2.      Penyusunan program hubungan sekolah dengan masyarakat
3.      Pembagian tugas melaksanakan program hubungan sekolah dengan masyarakat
4.      Menciptakan hubungan sekolah dengan orang tua siswa
5.      Mendorong orang tua menyediakan lingkungan belajar yang efektif
6.      Mengadakan komunikasi dengan tokoh masyarakat
7.      Mengadakan kerjasama dengan instansi pemerintah dan swasta
8.      Mengadakan kerjasama dengan organisasi sosial keagamaan
9.      Pemantauan hubungan sekolah dengan masyarakat
10.  Penilaian kinerja hubungan sekolah dengan masyarakat.

E.     Pengertian Pembangunan Daerah
Pembangunan harus dipandang sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan. Jadi pada hakekatnya, pembangunan itu harus mencerminkan  terjadinya perubahan secara total suatu masyarakat atau penyesuaian sistem sosial secara keseluruhan, tanpa mengabaikan keragaman kebutuhan dasar dan keinginan individual maupun kelompok-kelompok social yang ada didalamnya, untuk bergerak maju menuju suatu kondisi kehidupan yang serba lebih baik, baik secara material maupun spiritual.
Pembangunan dapat diartikan sebagai `suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk me­menuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi (Nugroho dan Rochmin Dahuri, 2004 dalam http://ovalhanif.wordpress.com/2009/04/21/indikator-pembangunan-daerah/)


F.     Perencanaan Pembangunan Daerah
Terdapat tiga macam perencanaan pembangunan daerah:
1.   Pola dasar Pembangunan daerah
Pola dasar pembangunan daerah analog dengan pola dasar yang tercantum dalam GBHN pada tingkat nasional, berisi garis-garis besar kebijaksanaan atau strategi dasar pembangunan daerah, baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek.

2.   Repelita Daerah
Repelita daerah merupakan penjabaran lebih lanjut dari pola dasar pembangunan daerah yang dinyatakan berlaku dengan surat keputusan Gubernur Kepala Daerah.

3.   Rencana Tahunan dan APBD
Rencana tahunan merupakan pedoman penyusunan APBD sedangkan APBD merupakan tindakan pelaksanaan Repelita daerah, karena itu harus terlihat jelas kaitan atau hubungan antara anggaran dan repelita, seperti juga halnya hubungan antara GBHN atau pola dasar dengan repelita atau repelita daerah.

G.    Peran Pemerintah dalam Pembangunan Daerah
Peranan pemerintah daerah sangat penting dalam kegiatan percepatan pembangunan daerah tertinggal. Peranan yang diberikan selain dalam bentuk sarana dan prasarana baik itu yang berupa sarana fisik maupun subsidi langsung, yang juga tidak kalah pentingnya adalah pemerintah daerah juga harus memberikan bimbingan teknis dan non teknis secara terus menerus kepada masyarakat yang sifatnya mendorong dan memberdayakan masyarakat agar mereka dapat merencanakan, membangun, dan mengelola sendiri prasarana dan sarana untuk mendukung upaya percepatan pembangunan di daerah tertinggal serta melaksanakan secara mandiri kegiatan pendukung lainnya. Daerah juga perlu mendorong terjadinya koordinasi dan kerjasama antar wilayah yang melibatkan dua atau lebih wilayah yang berbeda.

D.    PENDAPAT PENULIS
Berdasarkan pembahasan diatas, pendapat saya adalah pendidikan dasar sangat penting. Karena imbasnya pada proses pembangunan daerah. Dimana apabila pendidikan dasar terlaksana dengan baik maka outputnya juga merupakan bibit yang dapat berkualitas apabila dibina secara terus pada proses pendidikan yang lebih lanjut. Yang hasil dari kesemuanya itu dapat berpengaruh pada pembangunan daerah. Karena dalam pembangunan daerah dibutuhkan SDM yang baik dan professional.

E.     PENUTUP
1.   Kesimpulan
Manajemen sekolah dasar merupakan proses di mana kepala sekolah dasar selaku administrator bersama atau melalui orang lain berupaya mencapai tujuan institusional sekolah dasar secara efisien. Apabila definisi tersebut dikaji secara saksama, terdapat makna tersirat, yaitu Penyelenggaraan pendidikan bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, mengembanggkan potensi peserta didik agar jadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan demokratiif, dan mengikuti pendidikan yang lebh lanjut.
Ada enam substansi dalam  manajemen di sekolah dasar, yaitu:
1.   Manajemen kurikulum dan pembelajaran
2.   Manajemen kesiswaan yang sering juga disebut dengan manajemen peserta didik
3.   Manajemen kepegawaian
4.   Manajemen sarana dan prasarana
5.   Manajemen keuangan
6.   Manajemen hubungan masyarakat.
Semua manajemen dasar dalam pendidikan dasar ini saling berkaitan dan berpengaruh bukan hanya dalam pembentukan sekolah dasar tapi juga dalam kegiatan yang dilakukan sekolah sehari-hari sehingga dapat menciptakan sekolah dasar yang baik dan berkualitas.
Pembangunan dapat diartikan sebagai `suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk me­menuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi.
Peranan pemerintah daerah sangat penting dalam kegiatan percepatan pembangunan daerah tertinggal. Peranan yang diberikan selain dalam bentuk sarana dan prasarana baik itu yang berupa sarana fisik maupun subsidi langsung, yang juga tidak kalah pentingnya adalah pemerintah daerah juga harus memberikan bimbingan teknis dan non teknis secara terus menerus kepada masyarakat.

2.   Saran
Mulailah untuk memperbaiki manajemen pendidikan di negeri kita agar pembangunan daerah dapat terlaksana dengan baik.
 







DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Indikator Pembangunan Daerah (online). http://ovalhanif.wordpress.com/2009/04/21/indikator-pembangunan-daerah.html. diakses Senin 3 Oktober 2011. Pukul 20.30 WIT
Anonim. 2011. Konsep Dasar Manajemen Sekolah Dasar (online). http://cahayalaili.blogspot.com/2011/05/konsep-dasar-manajemen-sekolah-dasar.html. diakses Senin 3 Oktober 2011. Pukul 20.30 WIT
Anonim. 2011. Manajemen Pendidikan (online). http://tok0blog.blogspot.com/2010/08/manajemen-pendidikan.html. diakses Senin 3 Oktober 2011. Pukul 20.30 WIT
Anonim. 2011. Pengertian Manajemen (online). http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-kreatif.definisi/pengertian-manajemen.html. diakses tanggal 3 Oktober 2011. Pukul 20.30 WIT
Anonim. 2011. Pembangunan Daerah (online). http://dian-novita-dian.blogspot.com/2010/01/bab-11-pembangunan-daerah-1.html. diakses Senin 3 Oktober 2011. Pukul 20.30 WIT
Tamalene. 2011. Bahan Ajar Pengantar Pendidikan. FKIP-KIMIA. UNKHAIR. (tidak dipublikasikan).