Minggu, 05 Agustus 2012

Hubungan Manusia dengan Pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Manusia seperti yang kita ketahui sangat erat sekali hubungannya dengan kebudayaan dan pendidikan. Pendidikan merupakan upaya untuk memelihara kebudayaan, “ Education as Cultural Conservation ”.  Disini peran pendidikan sebagai pelestarian budaya dan pendidikan harus didasarkan kepada nilai – nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia. Sebab kebudayaan tersebut telah teruji dalam segala zaman, kondisi dan sejarah. Kebudayaan adalah esensial yang mampu mengemban hari kini dan masa depan umat manusia (Mohammad Noor Syam, 1984). Pendidikan merupakan suatu sistem untuk meningkatkan kualitas hidup dalam segala aspek kehidupan dan sekaligus sebagai upaya pewarisan nilai – nilai budaya bagi kehidupan manusia.
Hakikat manusia dalam melestarikan dan menjaga kebudayaan adalah suatu keharusan agar tidak terpengaruh oleh kebudayaan lainnya. Kita harus menjaga keaslian budaya kita karena kebudayaan tersebut merupakan warisan dari nenek moyang kita dahulu. Kebudayaan  itu di ibaratnya seperti ciri khas dari manusia yang menggunakan kebudayaan tersebut. Namun akhir – akhir ini kita pasti sudah tahu kalau banyak dari kebudayaan Negara kita ini telah terpengaruh oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Ini merupakan efek dari arus globalisasi yang sangat kencang sehingga banyak kebudayaan – kebudayaan dari luar yang bebas keluar masuk ke dalam Negara kita ini sehingga kebudayaan kita sedikit terpengaruh.



B.  Rumusan Masalah
1.      Hubungan manusia dan kebudayaan
2.      Hubungan manusia dan pendidikan
3.      Kaitan manusia, kebudayaan dan pendidikan

C.  Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui hubungan manusia dan kebudayaan
2.      Untuk mengetahui hubungan manusia dan pendidikan
3.      Untuk mengetahui kaitan manusia, kebudayaan dan pendidikan




BAB II
PEMBAHASAN

A.      Hubungan manusia dan kebudayaan
Manusia adalah makhluk individual, namun demikian manusia tidak hidup sendiri, tidak mungkin hidup sendirian, dan tidak pula hidup untuk dirinya sendiri. Manusia hidup dalam keterpautan dengan sesamanya. Dalam hidup bersama dengan sesamanya ( bermasyarakat ) setiap individu menepati kedudukan ( status ) tertentu. Di samping itu, setiap individu mempunyai dunia dan tujuan hidup masing – masing. Terdapat hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Terdapat hubungan timbal balik antara individu dengan sesamanya dalam rangka mengukuhkan eksistensinya masing – masing maka hendaknya terdapat keseimbangan antara individualitas dan sosialitas pada setiap manusia.

Senin, 16 April 2012

KINETIKA KIMIA

A.    Pengertian Laju Reaksi
Laju reaksi adalah berkurangnya jumlah reaktan atau bertambahnya jumlah produk dalam satuan waktu. Dengan kata lain laju reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi atau produk dalam suatu satuan waktu.
Konsentrasi biasa dinyatakan dalam Molar (M) mol/liter, untuk fasa gas, satuan tekanan (atm, cmHg, mmHg, atau pascal). Sedangkan satuan waktu dapat dinyatakan dengan detik, menit, jam, hari, bahkan tahun, tergantung dari cepat atau lambatnya suatu pereaksi.

1.   Teori Tumbukan
Suatu zat dapat bereaksi dengan zat lain, jika partikel-partikelnya saling bertumbukan. Namun demikian, tidak semua tumbukan akan menghasilkan reaksi, karena tumbukan yang terjadi harus mempunyai energi yang cukup untuk memutuskan ikatan-ikatan pada zat yang bereaksi.
Tumbukan yang dapat menghasilkan reaksi disebut tumbukan efektif. Sebelum tumbukan terjadi, partikel-partikel memerlukan suatu energi minimal yang dikenal sebagai energi pengaktifan atau energi aktivasi (Ea).
Energi pengaktifan adalah energi minimal yang diperlukan untuk berlangsungnya suatu reaksi. Contohnya reaksi antara Hidrogen (H2) dengan Oksigen (O2) menghasilkan air (H2O).

2.   Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Minggu, 25 Maret 2012

Bahan Pengawet ( BORAKS )



Boraks merupakan senyawa kimia berbahaya untuk pangan dengan nama kimia natrium tetrabonat (NaB4O7 10H2O). Dapat dijumpai dalam bentuk padat dan jika larut dalam air akan menjadi natrium hidroksida dan asam borat (H3BO3). Boraks atau asam borat biasa digunakan sebagai bahan pembuat deterjen, bersifat antiseptik dan mengurangi kesadahan air. Bahan berbahaya ini haram digunakan untuk makanan.
Penggunaan boraks sebagai bahan tambahan pangan selain bertujuan untuk mengawetkan makanan juga bertujuan agar makanan menjadi lebih kompak (kenyal) teksturnya dan memperbaiki penampakan Dengan jumlah sedikit saja telah dapat memberikan pengaruh kekenyalan pada makanan sehingga menjadi lebih legit, tahan lama, dan terasa enak di mulut.